Robot drone pengantar barang Amazon dulunya tampak seperti lelucon futuristik. Namun kini, saat perusahaan tersebut berupaya mendapatkan persetujuan federal untuk memperluas program drone-nya, mereka menghadapi tantangan mendasar: Robot itu terlalu berisik.
Drone pada umumnya adalah mesin yang mengeluarkan suara berisik. Siapa pun yang pernah mencoba bersantai di pantai saat ada yang menerbangkan drone pasti bisa merasakannya.
Warga Australia selama bertahun-tahun mengeluhkan tingkat kebisingan dari pesawat nirawak milik Alphabet yang digunakan oleh Wing, sebuah layanan pengiriman makanan di daerah tersebut. Bahkan penduduk setempat di Nepal mengatakan pesawat nirawak yang akan digunakan para Sherpa untuk membersihkan sampah dari Gunung Everest terdengar seperti “segerombolan lebah.”
John Case, seorang dokter gigi ortodontis dari College Station, Texas, tempat percobaan drone pengiriman Amazon berlangsung, mengatakan kepada CNBC bahwa ia baru-baru ini menemukan drone pengiriman Amazon yang “terdengar seperti sarang lebah raksasa.”
“Anda tahu itu akan datang karena suaranya cukup keras,” kata Case.
Amazon sedang mencari persetujuan dari Administrasi Penerbangan Federal untuk memperluas operasi pengiriman drone-nya melampaui College Station ke Tolleson, Arizona, menurut CNBC.
Manajer kota College Station, Bryan Woods, melakukan uji coba pada satu pesawat nirawak Amazon dan menemukan bahwa pesawat itu mengeluarkan suara dalam kisaran 47 hingga 61 desibel, menurut laporan tersebut. Tingkat desibel 40 hingga 65 mirip dengan tingkat kebisingan di daerah pinggiran kota pada malam hari, lemari es rumah tangga, atau kantor bisnis, menurut bagan perbandingan tingkat desibel dari Yale Environmental Health and Safety.
Pada bulan Mei, Amazon mengajukan proposal kepada pemerintah untuk meningkatkan pengiriman di College Station dari 200 menjadi 469 penerbangan per hari. Tak lama setelah itu, Wali Kota College Station John Nichols menulis dalam sebuah surat bahwa warga sudah muak dengan kebisingan tersebut.
“Sejak berlokasi di College Station, warga di lingkungan sekitar fasilitas Prime Air telah menyampaikan kekhawatiran kepada Dewan Kota mengenai tingkat kebisingan pesawat nirawak, terutama saat lepas landas dan mendarat, serta dalam beberapa operasi pengiriman,” tulis Nichols, menurut CNBC.
Amazon dan Walikota Nichols tidak segera membalas permintaan komentar Business Insider.
Amazon mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNBC bahwa pihaknya “bangga dengan ribuan pengiriman yang telah kami lakukan dan ratusan pelanggan yang kami kirimi” melalui program drone Prime Air.
“Kami menghargai komunitas College Station dan mempertimbangkan masukan lokal sedapat mungkin saat membuat keputusan operasional untuk Prime Air,” kata pernyataan itu.