- Rekaman baru menunjukkan drone “naga” Ukraina tampak menghancurkan tank Rusia dengan “termite cair”.
- Rekaman itu dibagikan di X oleh kementerian pertahanan Ukraina.
- Pakar militer mengatakan bahwa drone semacam itu dirancang untuk menyebarkan teror di kalangan pasukan Rusia.
Rekaman baru menunjukkan drone “naga” Ukraina menghancurkan tank Rusia.
Kementerian Pertahanan Ukraina membagikan video tersebut di X pada hari Jumat, mengklaim dalam keterangannya bahwa drone tersebut menembakkan “termit cair” ke tank Rusia.
Forbes melaporkan, serangan itu terjadi di dekat Minkivka, di timur Ukraina.
Business Insider tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Rekaman pertempuran yang benar-benar unik: drone “naga” memuntahkan termit cair ke tank Rusia dan menghancurkannya.📹: Brigade Mekanik ke-30 pic.twitter.com/gPPQ8mMmXz
— Pertahanan Ukraina (@DefenceU) 4 Oktober 2024
Pasukan Ukraina tampaknya mulai menggunakan drone termit pada bulan September, ketika beberapa video muncul secara online yang menunjukkan drone menyebarkan bahan pembakar, yang dapat melelehkan logam.
Termit adalah campuran bubuk aluminium dan oksida logam yang jika dinyalakan, dapat terbakar pada suhu sekitar 4.000 derajat Fahrenheit.
James Patton Rogers, pakar drone dan direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, sebelumnya mengatakan kepada Business Insider bahwa termit telah digunakan militer selama perang udara masih ada.
Namun penggunaan drone untuk menyebarkannya adalah “hal yang baru dan menakutkan, selain peperangan modern,” katanya, seraya menambahkan bahwa drone dapat digunakan untuk memaksa mundur “melalui rasa takut dan tembakan.”
“Penggunaan drone di langit di atas medan perang sudah cukup menakutkan, namun mereka yang berada di bawah sekarang harus menghadapi ancaman nyata berupa logam cair dan api yang turun dari atas,” kata Patton Rogers.
Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukannya telah menghancurkan 8.916 tank Rusia sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Meningkatnya kerugian peralatan akan semakin membebani belanja pertahanan Moskow yang melonjak, yang menyebabkan merajalelanya inflasi di Rusia.
Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya menjadi 19% pada bulan September, dengan alasan tekanan inflasi yang sangat tinggi.